Jumat, Juni 14, 2013

CARA BERPIKIR LURUS DAN CARA BERPIKIR BENGKOK


Di atas nisan seorang tokoh agama terukir sebuah sajak: "Ketika aku masih muda & bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia. Seiring bertambah usia & kearifanku, kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah, maka cita-cita itu pun kupersempit. Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku, namun nampaknya hasrat itu pun tiada hasil.

Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa kuputuskan untuk mengubah keluargaku, namun celakanya mereka pun tak mau diubah. Dan kini, sementara aku terbaring saat ajal menjelang tiba-tiba kusadari, andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu berkat inspirasi serta dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku. Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia!".
(Basel Syaikhu - Lubang Pada Tembok Akal)
[Bab ke-3 Bag. 9]

--------------------------
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...".(QS. at Tahriim 66 : 6)

2 EKOR RAJAWALI

Suatu hari seorang Raja mendapatkan hadiah 2 ekor anak rajawali. Raja senang sekali & selalu memamerkan anak rajawalinya.
Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika rajawali ini dilatih utk terbang tinggi. Tentu akan lebih indah lagi. Ia memanggil pelatih burung yg tersohor di negerinya utk melatih 2 rajawali ini.
Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada Raja. Seekor rajawali telah terbang tinggi & melayang² di angkasa. Namun seekor lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba.
Raja pun memanggil semua ahli hewan & para tabib sakti utk memeriksa rajawali kesayangannya ini. Namun tdk ada yg berhasil utk "menyembuhkan" & membuat rajawali ini terbang.
Berbagai usaha telah dilakukan rajawali ini tidak kunjung bergerak dari dahannya.
Kemudian Raja mendapat ide utk memanggil orang yg biasa "melihat" rajawali.
Kemudian ia bertemu dgn petani yg sangat mengenal akan sifat rajawali & Raja meminta bantuan petani itu.
Keesokan harinya ketika Raja mengunjungi rajawali ini, ia kaget melihat rajawali ini sudah terbang tinggi.
Dgn penuh penasaran Raja bertanya kpd petani, apa yg ia lakukan.
Petani menjawab, "saya hanya memotong cabang pohon yg selama ini dihinggapinya saja yaitu DAHAN yg membuatnya NYAMAN".

Sahabatku, kita dilahirkan utk sukses, kita ditakdirkan utk terbang tinggi. Namun, ada yg memegang erat ketakutannya, tidak mau melepaskan ketakutannya & tidak beranjak dari posisinya. Atau kadang kita terlalu memegang zona kenyamanan kita, hingga kita takut & tidak mau melepaskannya, takut gagal, takut kecewa, takut capek, takut malu, dll.

Sahabat,
satu-satunya cara untuk bisa membubung tinggi adalah. keluar dari zona nyaman...!
Tidak ada jalan pintas...
Hanya ada 2 pilihan: tetap bergantung di dahan selamanya atau membubung ke angkasa...

KISAH BUAH DELIMA YANG KECUT


Dahulu kala ada seorang laki-laki yang bernama Al-Mubarak dia adalah seorang pembantu dari seorang saudagar penduduk Hamdzan dari Bani Hanzhalah di daerah Khurasan. Ia bekerja di perkebunan saudagar itu dalam jangka waktu yang lama.

Pada suatu hari, datanglah saudagar tersebut ke perkebunannya. Ia menyuruh Al-Mubarak mengambilkan buah delima yang manis dari kebunnya . Al–Mubarak pun bergegas mencari pohon delima dan memetik buahnya kemudian menyerahkan kepada tuannya. Setelah tuannya membelah dan memakannya, ternyata rasanya kecut. Maka marahlah dia sambil berkata “Aku minta yang rasanya manis, malah kamu berikan aku yang kecut. Ambilkan yang manis !”. Al-Mubarak pun pergi dan memetik delima dari pohon yang lain. Ketika tuannya tersebut membelah dan memakannya untuk kedua kalinya, ternyata rasanya sama kecut, maka tuannya sangat marah kepadanya dan memerintahkan Al-Mubarak untuk ketiga kalinya memetik buah delima tersebut, dan ternyata sang tuan masih mendapatkan rasa yang kecut. Akhirnya tuannya bertanya: ”Apa kamu tidak bisa membedakan yang manis dan yang kecut? “Al-Mubarak menjawab: Tidak”. “Mengapa ?” Tanya tuannya. “karena saya tidak pernah mencicipi sedikit pun buah tersebut sehingga saya tidak mengetahui rasanya” jawab al-Mubarak. “Mengapa kamu tidak mencicipinya ?” Tanya tuannya dengan perasaan kesal bercampur heran. “Karena tuan tidak pernah mengizinkan saya untuk memakannya”.

Tuannya terdiam dan merenungkan ucapan Al-Mubarak dan akhirnya dia menyadari kejujuran pembantunya itu. Maka menjadi mulialah al-Mubarak dimata tuanya sehingga sang tuan pun menikahkan beliau dengan putrinya. Dari perkawinan tersebut, lahirlah seorang anak laki-laki dari negeri khurasan yang diberi nama Abdulloh Ibnul Mubarak yang kelak menjadi salah seorang ulama besar dalam sejarah islam.

(Sumber Siyar Alamu Nubala, Imam Adzahabi)

SINGKONG SEHARGA KAMBING

Kumpulan humor "Gus Dur" yang bisa membuat orang tertawa lepas....menulis:


Al kisah...diceritakan ada seorang murid yg begitu tulus dan ikhlas..mencintai gurunya,,
Murid tersebut tidak meimiliki banyak harta ato benda untuk di hadiahkan kpd guru yg dicintainya...;
Kecuali uang 10 ribu yg ia punyai..;lantas sang murid lewat pasar dan ia membelikan singkong untuk di hadiahkan kpd Gurunya....;
Sang Murid lalu sowan ke rumah Gurunya dan bertemulah mereka...;

Guru : "Apa yg membawamu kemari Wahai Muridku...???"
Murid : "Duhai guruku, aku sangat merindukan dan mencintaimu karena Allah dan Rasulnya,,,; tetapi tak ada satupun harta ato benda yg bs ku hadiahkan untukmu untuk membuktikan kecintaanku padamu...,kecuali satu ikat singkong ini..wahai guruku..";
Guru : (...Mendengar ketulusan hati muridnya..,lalu sang Guru begitu iba dan tersentuh,,,lalu memanggil istrinya...);"Ummi...tolong cek di belakang ada apa saja...???"
Istri : "Kita tak punya apa2 Abi...,makanan tak ada, uang tak ada, kecuali seekor kambing yg kita pelihara di kandang belakang rumah..."
Guru : "Baiklah, wahai muridku..sekarang kamu ambil itu kambing trus bawa pulang..."
Murid : "Ah guru, jgn bercanda,,,saya tidak pantas menerimanya,,,"
Guru : "Sudah, tidak apa2 ambil saja...ini bukti ketulusanmu dalam menuntut ilmu...krn Allah dan Rasulnya dan ini balasan dari sedekah singkongmu itu...."
Murid : "Terimakasih Guru..." (Sambil tersenyum2 haru mencium tangan Gurunya...)
Ditengah perjalanannya dg kambing hadiahnya, dia bertemu dg kawan seperguruannya...;lalu terjadilah dialog antara mereka...;
Kawan : Hai....."kambing dari mana itu"??
Murid : "Dari Guru kita.."
Kawan : "Kok bisa kao dikasih kambing itu....??amalan apa yg kao perbuat??
Murid : "Aku memberikan Guru kita singkong sbg tanda kalo aku mencintainya,,"
Kawan : Hah...!! "Singkong...dapet kambing...???gila Guru Kita benar2 dermawan!!!
(Pikirnya dalam hati; "kalo singkong yg brharga 10 rb saja bisa bernilai kambing Juta'an rupiah...;bagaimana dg Durian yg seharga 1 juta??===>>>(mungkin aku akan dapat sapi atau kerbau..nih...")
Akhirnya,,,sang kawan pergi ke Pasar untuk membeli durian seharga 1 juta, setelah tiba di rumah gurunya...; dia berkata-kata;
Kawan : "Wahai guru terimalah persembahan Durian seharga 1 juta ini sbg tanda cintaku padamu..."
Guru : "Terimakasih muridku, begitu lembut hatimu" ; (Lalu sang Gurupun kembali memanggil istrinya...); "Ummi...tolong di cek..,dibelakang rumah ada apa saja???
Istri : "Tak ada apa2 Abi...,makanan tak ada, harta tak ada, bahkan kambing yg satunya2 yg kita punyai,,sudah kao berikan kpd muridmu yg pertama datang tadi...;
Guru : Bener...??? "gk ada apa2 Ummi..,yg bisa kita kasihkan untuk murid kesayangan ku ini...???"
Istri : "Ya...hanya Singkong yg di berikan murid pertamamu tadi...Abi...";
Guru : "Ya...sudah"...Singkong itu saja kasihkan murid kesayanganku ini...!!!

(Mendengar hal tersebut sang Kawan langsung jatuh pingsan...karena,, durian yg seharga 1 juta tadi akhirnya dibalas dengan Singkong yg seharga 10-rb)
SILAHKAN DI PIKIR SENDIRI HIKMAHNYA

SANG MANDOR

Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja di bawah...

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.
Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya. Sang mandor akhirnya melemparkan Rp. 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor...

Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita.
Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu darimana rejeki itu datang•••

Bahkan kita selalu bilang ••• kita lagi "HOKI!" Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah.
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah ...! agar kita mau menoleh kepada-NYA.
Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil.

SUMUR

Sebuah sumur bila ditimba airnya setiap hari tidak pernah kering, terus ada air didalamnya.


Anehnya kalau dalam satu hari saja airnya tidak ditimba, ketinggian air yg ada di dlm sumur itu jg tidak meningkat.
Tetap saja spt semula. Inilah hukum alam. Dimana didlm semesta terdpt misteri yg bertujuan utk selalu memberi. Sesungguhnya kehidupan kita jg sama & serupa dg sumur ini.

Pada umumnya org berpikir bahwa kalau memberi apa yang dimilikinya pasti akan berkurang apa yg dimilikinya. Tapi kalau kita mau belajar dr sumur ini, semakin banyak memberi akan semakin banyak air yg mengalir kepadanya.
Dalam hal memberi tidak harus dalam bentuk uang atau materi. Kita bisa memberi apa saja yang kita miliki. Saat kita mengajarkan & memberi ilmu, maka dengan sendirinya kemampuan kita akan semakin meningkat.
Yg perlu diperhatikan adalah jangan memberi karena terpaksa, jangan memberi karena ingin dipuji, jangan memberi untuk menunjukkan bahwa kita kaya & jangan memberi karena kebiasaan. Sebaiknya kita memberi karena menginginkan orang lain bisa bahagia, bisa hidup lebih baik & layak.

Dengan mengembangkan sikap mental memberi yg murni, kita yakin setiap orang bisa. Pilihan terserah pada kita. Sedang manfaat langsung yg bisa kita rasakan saat memberi adalah perasaan kepuasan batin. Dan inilah sebenarnya kebahagiaan tingkat yg tinggi.

SUMPAH TAK SENGAJA

Tanpa kita sadari, kita sering membatasi rezeki dan kebaikan dengan SUMPAH TAK SENGAJA, seperti:


Pokoknya saya tidak akan … !!! (Pintu rezeki bisa mengambil bentuk hal-hal yang tidak kita sukai.)
Pokoknya kalau sama orang-orang kayak dia, gua kagak bakal ... !!!(Membatasi silaturahim.)
Mending hidup tanpa cinta daripada sakit hati. (Catatan: Sakit hati bisa sembuh, tapi hidup tanpa cinta? Hayo?)
Lebih baik ambil hidupku daripada aku hidup tanpa dia.
(Kalau dia ternyata peselingkuh, Anda masih tetap minta dicabut nyawanya?)
Who needs love when you have food!
(Makan saja, tanpa cinta?)
Uang tidak penting! (Penting!)
Aku benci cinta! (Cinta itu penting!)
Lebih baik jomblo seumur hidup daripada menyatakan cinta. Gengsi dong!
(Kalau ada orang yang bilang ‘Aamiin’, bagaimana? Jomblo forever?)
Aku gak ingin kaya. (Pasti sedang susah, dan pesimis.)
Aku gak perlu kaya, asal istriku ikhlas hidup miskin.
(Good luck deh, kalau sampai ketemu perempuan seperti itu.)
Lebih baik aku menderita sakit lumpuh daripada minta tolong kepada orang kayak gitu.

(Astaghfirullah­, kalau dituruti dan dicelakakan yang mematahkan tulang-punggung­, bagaimana? Kesehatan tidak boleh dijadikan alat taruhan atau sombong-sombong­an.)

Lebih baik gua gak punya teman, gak punya keluarga daripada gua gak ngerokok!
(Sebagian kenikmatan adalah kesenangan sementara yang palsu, yang kerugiannya jangka panjang. Terus kalau nanti kena kanker paru-paru dan tidak ada keluarga yang merawat, bagaimana?)
Hmm …
Jika ada yang sudah kita katakan dan lakukan, yang seperti meminta اَللّهُ mengambil rezeki, mencabut nyawa, menggersangkan kehidupan dari cinta, menjadikan kita miskin, mencelakakan kita …, dan yang seperti itu … marilah kita meminta maaf kepada اَللّهُ , dan hidup dalam sikap hati dan pikiran yang mengindahkan kata-kata dan tindakan kita.
Jauhi kesombongan.
Semoga kita dikembalikan menjadi pribadi yang bersih, seperti hari di mana kita sama sekali belum membuat kesalahan.
Aamiin