Kamis, November 28, 2013

TOPLES BERISI BOLA GOLF

Seorang professor berdiri di dpn kelas filsafat.

Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf.

Kemudian berkata kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh...... ?

Mereka setuju !!!!

Kemudian dia menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan. Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf. Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ??

Mereka setuju !!!

Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples ... Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??.

Para murid berkata, "Yes"...!!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.

Para murid tertawa....
"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."

"Bola2 golf adalah hal yg sgt penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan. "Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka hidupmu msh ttp penuh."

"Batu2 koral adalah hal2 penting lain, spt pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal2 yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf.

Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."

"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tdk akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."

"Jadi Beri perhatian utk hal2 yg penting utk kebahagiaanmu.

"Bermainlah dgn anak2mu."

"Luangkan wkt utk check up kesehatan."

"Ajak pasanganmu utk keluar makan malam"

"Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf. Hal2 yang benar2 penting. Atur prioritasmu. Baru yg terakhir, urus pasirnya.

"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?

Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."

"Itu utk menunjukkan kpd kalian, sekalipun hidupmu tampak sdh sgt penuh, tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama sahabat".

Selamat beraktivitas semoga bermanfaat.

MAHASISWA DAN CANGKIR

Dalam sebuah acara reuni,

beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu.Melihat para alumni tersebut ramai2 membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yg berbeda2.Mulai dari cangkir yg terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.

Guru tersebut menyuruh para alumni utk mengambil cangkir & mengisinya dgn kopi.Setelah masing2 alumni sdh mengisi cangkirnya dgn kopi,guru berkata,

"Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah dan tdk menarik."

"Memilih yg terbaik adalah wajar & manusiawi.Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu.

Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain & mulai membandingkannya.

Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.

"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yg kita miliki.Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati.Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting.Kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pekerjaan yg mapan bukan jaminan kebahagian.Kualitas hidup kita ditentukan oleh "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar".

Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita, dan kebahagian di dalam kehidupan kita?

Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal."Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.".

BERSABAR ATAS TINGKAH LAKU BURUK

Bersabar atas tingkah laku buruk manusia baik pd dirinya, hartanya dan kehormatannya.


Sedangkan puncak kesabaran ini bisa tewujud dg tdk membenci org yg menyakitinya kala orang itu muslim, tdk menginginkan keburukan baginya, tidak mendoakan yg buruk baginya dan tdk membalasnya.

Dengan cara, Baik berlemah lembut kpdnya dan bersabar atas perbuatannya, atau memaafkan dan memakluminya merasa cukup dg pertolongan اَللّهُ swt dan menginginkan pahala-Nya.

Cara yg dpt menumbuhkan kesabaran ini adalah mengenal riwayat ttg keutamaan menahan amarah, sabar terhadap gangguan dan memaafkan kesalahan org lain.

Dalam hal ini اَللّهُ swt berfirman :

"Maka barangsiapa memaafkan akan berbuat baik maka pahalanya atas (gangguan) اَللّهُ . Sesungguhnya Dia tdk menyukai orang2 yg Dzalim" (QS.Asyy-Syuura ;40)

Dalam ayat yg lain, اَللّهُ swt berfirman :
"Tetapi org yg bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yg dg demikian itu termasuk yg diutamakan." (QS.Asyy-Syuura ;43)

Rasulullah SAW , bersabda :

"Barangsiapa yg menahan amarah sedangkan kalau mau ia bisa meluapkannya, maka اَللّهُ akan memenuhi hatinya ketenangan dan keimanan."

("Risalatul Mu'awanati wal Muzhaharati wal Muaazarati", karya Sayyidinal Imam Al-Qutbh, Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad RA)

PRASANGKA

Ada seorang gadis mengontrak rumah bersebelahan dengan rumah seorang ibu miskin dengan 2 anak. Satu malam tiba-tiba mati lampu, dengan bantuan cahaya HP dia ke dapur mau mengambil lilin, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, ternyata anak miskin sebelah rumah.
Anak itu bertanya panik : "Kakak, kamu punya lilin ?"

Gadis itu berpikir : JANGAN PINJAMKAN nanti jadi satu kebiasaan, maka si gadis berteriak, "TIDAK ADA!!".
Saat itulah si anak miskin berkata riang: "Saya sudah duga kakak tidak punya lilin, Ini ada 2 lilin untuk kakak. Kami khawatir karena kakak tinggal sendiri dan tidak punya lilin."
Si gadis merasa bersalah, dalam linangan airmata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat.
Sahabat, janganlah kita mudah BERPRASANGKA, dan BERBAGILAH. Karena kekayaan tidak tergantung berapa banyak kita PUNYA, tetapi berapa banyak KITA BISA MEMBERI.
Allah senantiasa akan memberikan yang terbaik meskipun yang baik itu seringkali kita pandang buruk. Allah sajalah yang mengetahui kebaikan dan keburukan yang sejati sementara penglihatan, penilaian, dan pengetahuan kita bersifat semu dan terbatas (QS Al-Baqarah : 216).