Sabtu, September 03, 2016

Sebuah kisah nyata "DON'T GIVE UP"

Dr. Mark, seorang spesialis kanker yang terkemuka, sedang dalam perjalanan menuju sebuah konferensi, untuk menerima, penghargaan bidang riset medis. Dia sangat bersemangat dan ingin secepatnya tiba di sana. Ia telah bekerja keras dan lama untuk risetnya itu dan merasa layak untuk menerima penghargaan tersebut. Akan tetapi, 2 jam setelah pesawatnya tinggal landas, pesawat itu harus mendarat darurat di bandara terdekat akibat kerusakan teknis. Karena kuatir akan terlambat tiba di konferensi tersebut Dr. Mark segera pergi ke bagian resepsion dan mendapati bahwa penerbangan berikutnya baru ada 10 jam kemudian.

Resepsionis menyarankan agar ia menyewa mobil dan berkendara ke kota tempat konferensi itu yang hanya akan memakan waktu 4 jam berkendara. Karena tidak ada pilihan lain, ia setuju untuk berkendara meskipun ia tidak suka mengemudi jarak jauh. Dr. Mark menyewa  mobil dan memulai perjalanannya. Akan tetapi, segera setelah ia berangkat, tiba-tiba cuaca menjadi buruk dan sebuah badai besar terjadi. Hujan yang terus turun menyulitkannya untuk melihat dan akhirnya ia melewati belokan yang seharusnya ia ambil.

Setelah 2 jam berkendara, ia yakin bahwa ia telah tersesat. Mengemudi dalam hujan yang lebat di jalan yang terpencil, merasa lapar dan letih, dengan sangat gelisah ia mulai mencari tanda-tanda adanya kehidupan (penduduk setempat). Setelah beberapa waktu, ia menjumpai sebuah rumah tua kecil. Dengan putus asa, ia keluar dari mobil dan mengetuk pintu. Seorang wanita cantik membuka pintu. Dr. Mark menjelaskan masalahnya dan meminta tolong kepada wanita tersebut apakah ia bisa meminjam teleponnya.

Tetapi wanita itu memberitahukannya bahwa ia tidak memiliki telepon ataupun peralatan elektronik lainnya, namun wanita itu mengajak dokter itu untuk masuk ke rumahnya dan menunggu hingga cuaca membaik. Kelaparan, basah dan kelelahan, sang dokter menerima tawaran baiknya dan masuk ke dalam rumah. Wanita itu memberinya teh panas & sesuatu untuk dimakan. Wanita itu mengajak untuk berdoa bersama, namun Dr. Mark tersenyum dan berkata bahwa ia hanya percaya akan kerja keras dan mempersilakan wanita itu untuk melanjutkan doa

Sambil duduk menikmati tehnya, Dr. Mark memperhatikan wanita itu berdoa di keredupan cahaya lilin, ia berdoa di samping sesuatu yang tampak seperti tempat tidur bayi yang kecil. Setiap saat wanita itu selesai berdoa ia segera melanjutkannya dengan doa lainnya. Merasa bahwa wanita itu sedang membutuhkan pertolongan, sang dokter mengambil kesempatan untuk berbicara segera setelah wanita itu selesai berdoa. Sang dokter bertanya kepada wanita itu apakah sebenarnya yang ia inginkan dan apakah Tuhan akan mendengar doa-doanya.

Ia lanjut bertanya tentang seorang anak di tempat tidur bayi tersebut yang sepertinya sedang ia doakan. Wanita itu tersenyum getir dan berkata bahwa anak itu adalah anaknya yang sedang menderita suatu jenis penyakit kanker yang jarang dan hanya ada 1 dokter, namanya Dr. Mark yang dapat menyembuhkan, namun wanita itu tidak mampu untuk membayar Dr. Mark, dan lagi Dr. Mark tinggal di kota lain yang jauh. Wanita itu berkata: "Sejauh ini memang Tuhan belum menjawab doaku tetapi suatu hari Tuhan akan menciptakan jalan keluar, dan aku tidak akan membiarkan kekuatiranku mengalahkan imanku."

Kagum dan tak dapat berkata apa-apa, Dr. Mark berlinangan air mata. Ia berbisik: "Tuhan Maha Besar." Dan ia mengingat kembali rangkaian peristiwa yang ia alami. Ada kerusakan teknis di pesawat, badai yang melanda, ia tersesat di jalan, dan semuanya ini terjadi karena Tuhan tidak hanya menjawab doa wanita tersebut tetapi juga memberinya sebuah kesempatan untuk keluar dari dunia yang materialistis dan memberikan sebagian waktunya untuk orang-orang miskin yang putus asa yang tidak memiliki apapun selain doa-doa yang kaya.

Tidak ada yang kebetulan di dalam hidup ini. Allah mampu membuka jalan-jalan yang mustahil dalam perhitungan manusia. Bagi setiap orang yang berharap dan percaya kepadaNya pasti Dia bertindak, JANGAN MENYERAH, tetap semangatt, anugrah slalu menyertai kita smua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar