Jumat, Januari 13, 2017

Sikap Imam Rabbani, Imam An Nawawi Rahimahullah, Terhadap Kebijakan Penguasa Yang Mencekik Rakyat

๐Ÿ“† Selasa,  12 Robiul Akhir 1438H / 10 Januari 2017

๐Ÿ“š *Sirah dan Tarikh*

๐Ÿ“ Pemateri: *Ustadz Farid Nu'man Hasan.S.S.*

๐Ÿ“‹ *Sikap Imam Rabbani, Imam An Nawawi Rahimahullah, Terhadap Kebijakan Penguasa Yang Mencekik Rakyat”*

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

Sulthan Zhahir Baibras ingin memerangi pasukan Tartar di Syam. Raja hendak meminta fatwa para ulama tentang dibolehkannya memungut harta rakyat sebagai biaya jihad melawan Tartar. Maka, para fuqaha (ahli fiqih) Syam menulis kesepakatan yang membolehkan hal itu.

Azh Zhahir bertanya, "Masih adakah yang belum menyetujui kebijakan ini?" Seseorang menjawab, "Ya, Syaikh Muhyiddin An Nawawi."

Azh Zhahir meminta Imam An Nawawi untuk menemuinya. Imam An Nawawi memenuhi permintaan itu. Azh Zhahir berkata, "Tulislah kesepakatan bersama para Ahli Fiqih!" Namun Imam An Nawawi menolaknya.
Sulthan Zhahir bertanya, "Apa sebabnya kamu tidak mau memberikan fatwa yang membolehkan seperti Ahli Fiqih lainnya?"

Imam An Nawawi menjawab:

 "Aku tahu bahwa dahulu kau menjadi budak Bandaqar, dan kamu tidak punya harta. Setelah itu Allah memberikan kenikmatan kepadamu dan menjadikanmu sebagai raja. Aku telah mendengar bahwa kamu punya seribu budak, setiap budak memiliki simpanan emas, kamu memiliki dua ratus budak wanita, dan mereka semua punya perhiasan. Seandainya kau infakkan semua hartamu dan harta budak-budakmu itu, niscaya aku akan fatwakan kepadamu bolehnya mengambil harta rakyat."

Mendengar jawaban ini, Sulthan Zhahir menjadi marah, lalu berkata, "Keluarlah dari negeriku (Damsyiq/Damaskus)." Imam An Nawawi menjawab, "Aku turuti dan taati perintahmu." Lalu Imam An Nawawi keluar menuju Nawa.

Namun, para Ahli Fiqih berkata kepada Azh Zhahir, "Dia adalah salah satu ulama besar dan orang shalih kami, dan termasuk orang terpercaya dan diteladani. Kembalikanlah dia ke Damaskus."

Akhirnya, Imam An Nawawi ditawari kembali ke Damaskus namun dia menolak tawaran itu, dan berkata, "Aku tidak akan masuk ke sana, selama Azh Zhahir masih ada di dalamnya."  Satu bulan setelah peristiwa itu, Imam An Nawawi wafat.

๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน

๐Ÿ“š Syaikh Wahiduddin Abdussalam Bali, 'Ulama wa Umara, Hal. 71

Inilah simbol keteguhan ulama, kuatnya daya kritis, dan tegar di atas prinsip, bukan sikap diam atau membeo yang selalu menjadi stempel dan bumper semua yang dilakukan dan diinginkan penguasa, sebagaimana sebagian da'i-da'i penjilat penguasa saat ini. Da'i-da'i yang justru menyerang para aktifis Islam yang mengkritisi kezaliman penguasa. Terbalik.

 Inilah ulama Rabbani, di antara bunga-bunga Ahlus Sunnah wal Jamaah yang indah, yang telah mengaplikasikan hadits:

 ุฃูุถู„ ุงู„ุฌู‡ุงุฏ ูƒู„ู…ุฉ ุนุฏู„ ( ูˆููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ : ุญู‚ ) ุนู†ุฏ ุณู„ุทุงู† ุฌุงุฆุฑ

Jihad paling utama adalah mengutarakan kalimat yang adil (dalam riwayat lain: kalimat yg haq) di hadapan pemimpin yang zalim. (Hr. At Tirmidzi, katanya: hasan gharib. Abu Daud, Ibnu Majah. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 491)

Saat ini kebijakan tidak prorakyat itu ada .., tapi mana Imam An Nawawinya ..?

๐ŸŒท๐ŸŒบ๐ŸŒด☘๐Ÿƒ๐ŸŒพ๐ŸŒป๐ŸŒธ


Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

๐Ÿ“ฒSebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
๐Ÿ“ฑ Telegram : https://is.gd/3RJdM0
๐Ÿ–ฅ Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
๐Ÿ“ฎ Twitter : https://twitter.com/grupmanis
๐Ÿ“ธ Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
๐Ÿ•น Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
๐Ÿ“ฑ Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar