Jumat, Mei 13, 2022

BATU KECIL

Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang sedang bekerja di bawah.

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.
Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya uang koin Rp 1.000- yang jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut koin Rp 1.000 tersebut, dan melanjutkan pekerjaannya.
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah, "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000, lalu kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.
*Kisah diatas sama dengan kehidupan kita,* saat dimana Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita.
Kita diberi rezeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kepada-NYA.
Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rezeki itu datang. Bahkan kita selalu bilang, "Saya lagi beruntung, dan menganggap seolah rezeki yang didapat hanya karena usahanya semata, tanpa merasa adanya ikut campur tangan Allah dan lupa bersyukur."
Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rezeki yang berasal dari Allah.
Jadi, jangan sampai kita mendapatkan lemparan *"batu kecil"* yang kita sebut musibah, sehingga baru pada saat itulah kita mau menoleh dan ingat kepada-NYA.
Allah SWT berfirman:
وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَڪْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. As-Sajdah: Ayat 21)
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَاۤ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ
"Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati."
(QS. Al-An'am: Ayat 42)
KEBANYAKAN MANUSIA LUPA SAMA ALLAH SETELAH DILEPASKAN DARI KESUSAHAN
Allah SWT berfirman:
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖۤ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَآئِمًا ۚ فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَاۤ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗ ؕ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan."
(QS. Yunus: Ayat 12)
_Sungguh Allah sangat mencintai kita. Marilah kita selalu ingat untuk senantiasa menoleh kepada-NYA sebelum dan jangan sampai hanya ketika kita mendapat lemparan *batu kecil* saja._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar