Minggu, Desember 14, 2014

Imam Abu Hanifah



Imam Abu Hanifah kecil berjalan di sebuah kebun, tiba tiba jatuh sebuah apel dihadapannya, karena lapar maka ia makan apel tadi. Namun setelah memakannya timbul rasa bersalah dalam dirinya yang membuatnya ingin mencari siapa gerangan sang pemilik kebun, padahal apalah arti dari sebuah apel?, setelah bertemu dan memohon ridho ternyata si pemilik kebun tidak berkenan dan menyuruh Abu Hanifah untuk menebusnya dengan cara bekerja padanya selama satu tahun

Waktu berjalan sampai di saat yang dijanjikan ternyata si pemilik tetap menyuruh Abu Hanifah terus bekerja padanya hingga tiba tahun ketiga, di tahun ketiga tersebut si pemilik berkata "Tinggal satu syarat lagi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ridhoku", ketika itu Abu Hanifah mulai mencapai usia baliqh, ternyata si majikan menyuruhnya untuk menikahi anak perempuannya yang bisu tuli pincang juga buta, tetapi dengan lapang dada Abu Hanifah pun melakukannya demi mendapat maaf si majikan

Selesai Akad masuklah Abu Hanifah ke dalam kamar untuk menemui istrinya yang ketika dilihat ternyata dalam keadaan sempurna, tidak kurang suatu apapun, tidak seperti yang digambarkan si pemilik kebun tadi...maka bertanya Abu Hanifah, "Kenapa anak perempuanmu berbeda dari yang telah engkau janjikan?", berkata si majikan "Ketahuilah bahwasannya anakku bisu mulutnya daripada berkata yang haram, tuli pendengarannya daripada mendengar yang haram, buta matanya dari melihat sesuatu yang haram dan pincang kakinya dari tidak pernah menuju kepada yang diharamkan dan inilah hadiah bagi yang bertaqwa kepada Allah"

"Jangan kau lihat kecilnya maksiat yang diperbuat tetapi lihatlah kepada siapa engkau telah berbuat maksiat (yaitu Allah) dan kejarlah ridho serta maaf jika berbuat kesalahan kepada manusia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar